whatsapp
Call Us: 08992899628

Kompensasi Karyawan

kompensasi karyawan

Manajemen kompensasi karyawan berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk menghargai kinerja karyawan secara adil, merata dan konsisten sesuai dengan nilai mereka bagi organisasi. Manajemen kompensasi karyawan mencakup menganalisis dan mengendalikan remunerasi karyawan dan semua manfaat lainnya bagi karyawan. Selain itu, manajemen kompensasi karyawan bertujuan untuk menciptakan dan menjalankan secara efisien struktur imbalan yang berlaku dalam suatu organisasi. Struktur kompensasi karyawan biasanya terdiri dari kebijakan dan praktek upah, gaji dan administrasi penggajian, total hadiah, upah minimum, gaji eksekutif dan penghargaan tim, yang bertujuan untuk menjaga karyawan yang mempunyai kinerja yang baik dan untuk mengurangi pergantian karyawan dan meningkatkan produktivitas. Selain manajemen gaji dan tunjangan karyawan, manajemen kompensasi karyawan dikembangkan untuk memotivasi karyawan untuk bekerja untuk mencapai tujuan strategis yang ditetapkan oleh organisasi.

Banyak orang menganggap kompensasi karyawan hanya berupa uang. Sebetulnya, ada dua jenis kompensasi karyawan. Pertama, penghargaan ekstrinsik yang berkonsentrasi atas yang diterima sebagai karyawan, seperti: bonus, kenaikan gaji, hadiah, promosi, dan penghargaan lain yang lebih mudah terukur. Kedua, penghargaan intrinsik yang berkonsentrasi atas kepuasaan sebagai individu, seperti: akses informasi, saran atau feedback, pengakuan, rasa percaya, hubungan, pelatihan, plakat nama pribadi. Penghargaan intrinsik menjadikan karyawan merasa lebih baik di organisasi, sedangkan penghargaan ekstrinsik lebih berfokus pada kinerja dan kegiatan karyawan tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Yang menjadi fokus adalah menemukan keseimbangan antara pemberian penghargaan ekstrinsik dan intrinsik, yang juga harus disesuaikan dengan kepribadian dan kondisi karyawan tersebut. Tujuannya adalah agar kompensasi karyawan tersebut tidak terbuang percuma dan dapat memenuhi tujuan penghargaan tersebut. Sebagai contoh, penggemar olahraga akan sangat senang jika penghargaan yang didapatkan adalah tiket terbatas untuk pertandingan olahraga besar yang akan diadakan. Di lain pihak, seorang karyawan yang juga seorang ibu akan lebih senang jika penghargaan bisa berupa bonus waktu cuti dimana karyawan tersebut dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan anaknya. Selain itu, seorang pemimpin harus dapat memilih kapasitas penghargaan tersebut: apakah penghargaan itu hanya untuk satu individu atau satu tim kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan.